BEKASI - Puluhan ibu-ibu di kelurahan Ciketingudik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, mengikuti sosialisasi pengelolaan pangan bergizi bernilai ekonomis untuk memenuhi gizi seimbang, Sabtu (22/01/22).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Rumah Gizi Aisyiyah dan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) di Yayasan Al Muhajirin, Jalan Pangkalan V, Bantargebang.

Lewat kegiatan ini, Aisyiyah bersama YAICI memberikan pemahaman tentang makanan sehat dan bergizi yang mudah didapat dan bagaimana cara mengolahnya untuk dikonsumsi anak.

Kegiatan yang terselenggara di Bekasi ini merupakan pilot project, dan akan segera diterapkan di provinsi lain seperti Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Banten.

Ketua Bidang Advokasi Kesehatan YAICI, Yuli Supriati mengatakan, sosialisasi ini diberikan untuk mengedukasi masyarakat mengenai dampak penggunaan kental manis yang dianggap oleh masyarakat sebagai susu.

“Setiap kami terjun ke masyarakat untuk memberikan edukasi terkait literasi gizi dan dampak kental manis di masyarakat, masih banyak ibu-ibu yang memberikan kental manis kepada anaknya, padahal kental manis gizinya sedikit dan lebih banyak gulanya,” papar Yuli, di Bantaragenang.

Menurut Yuli, sebanyak lebih dari 10 ribu masyarakat dari 30 Propinsi di Indonesia telah terpapar edukasi gizi khususnya mengenai kandungan gizi susu kental manis dan dampaknya bila dikonsumsi oleh balita.

YAICI melakukan penelitian konsumsi pada ibu hamil, dan hasilnya cukup mengagetkan ternyata 71% ibu mengkonsumsi SKM sebagai asupan gizi selama hamil. Sebanyak 60,6% ibu mengkonsumsi SKM sebanyak 3-6 takaran sendok. Oleh karena itu YAICI akan terus berkomitmen untuk memberikan edukasi gizi untuk memenuhi gizi seimbang. (MSL)